Teater
September 10, 2008
I La Galigo dan Waktu Batu
Genesis di atas Pentas
Sejarah dan kebudayaan manusia mungkin bisa dilihat sebagai teater raksasa, yang menggelar pertumbuhan dan perbenturan pengertian manusia tentang identitas, tentang asal-usul. Meski agak terasa abstrak, pengertian seperti ini punya fungsi vital: ia memberi pijakan pada manusia untuk mengkoordinatkan dunia dan bertahan hidup di dalamnya.
Identitas, kita tahulah, dibentuk dan dikoreksi oleh persamaan dan perbedaan kita dengan orang-orang yang ditemui. Juga oleh kenyataan yang dialami. Konon orang mulai membentuk identitasnya berdasarkan jenis kelamin dan urutan kelahirannya. Pembentukan itu jadi kian kompleks bersama kian intensnya pertemuan dengan orang-orang lain yang mungkin yang berbeda warna kulit, bahasa dan impian. Dari sana pengertian tentang keluarga, kaum dan bangsa, tumbuh dan berkembang, dan mungkin juga saling bentrok.