Sastra
September 23, 2008
La Galigo, Odisei, Trah Buendia
Sawerigading dalam epik Bugis ‘karya’ I La Galigo dan Odiseus dalam epik Yunani ‘karya’ Homerus — kedua tokoh ini tidak sekedar meniti ombak menyusur dunia. Mereka berdua membangun semesta, yang ditata pada skala pemahaman manusia.
Tersusun dari sekitar 300.000 larik sajak dalam bahasa tinggi arkaik dengan berbagai cerita berangkai, Sureq (serat) Galigo adalah salah satu karya sastra terbesar dunia. Dan yang pasti, bersama epik besar Kyrgizstan yang berusia seribu tahun, Manas; dan novel terbesar Cina berjumlah 120 jilid, Impian Kamar Merah (Hung Lou Meng) ‘karya’ Cao Xueqin dan Gao E yang ditulis di Era Dinasti Manchu di pertengahan abad 18, Sureq Galigo termasuk naskah klasik terpanjang yang dihasilkan manusia.
Dari segi jumlah larik sajak saja, Sureq Galigo sudah melampaui epos terbesar Anak Benua India yang kerap dianggap terpanjang di dunia: Mahabharata. Tapi panjang larik sajak, kecuali mungkin memamerkan stamina penyusunnya, tak dengan sendirinya mencerminkan kekuatan sebuah karya.
Literature
September 22, 2008
La Galigo, Odyssey, Buendia Family
Sawerigading in the Buginese epic purportedly by I La Galigo, and Odysseus in the Greek epic ascribed to Homer — they do not merely ride the waves blazing the world around. They both weave a universe, constructed on the scale of human understanding.
Comprised of around 3000, 000 verse lines in an archaic esoteric Buginese language with various framed stories, La Galigo, or Sureq (manuscript) Galigo, is one of the biggest literary works in the world. And certainly with the one-thousand-years-old Kyrgizstan epic, Manas, and with the 120 volumes Chinese novel, The Red Room Fantasy (Hung Lou Meng) ‘by’ Cao Xueqin and Gao E written in Manchu Dynasty Era in Mid 18th century, Sureq Galigo is one of the longest classical manuscripts ever made by human.
If judged merely by the verses count, Sureq Galigo outnumbers the grandest India subcontinent epic commonly regarded as the longest in the world: Mahabharata. Yet length does not necessarily imply the prowess of a writing, except probably the stamina of its composer(s).